Salam...

Selasa, 18 Desember 2012

Khutbah Jumat : Merenungi Pesan-pesan Al Ghazali

Assalamu'alaikum...
Mulai hari ini, setiap hari Kamis admin akan mem-posting konsep Khutbah Jumat agar para blogger yang membutuhkan konsep khutbah yang akan dibacakan pada Shalat Jumat keesokan harinya bisa lebih mudah persiapannya. Selain tentunya untuk syiar Islam. Silahkah dicopy paste. Semoga Allah meridhoi dan memberikan taufik dan hidayah-Nya. Amiin. Trims.




MERENUNGI PESAN-PESAN AL GHAZALI

Jama’ah Jumat Rahima Kumulaah
Pada kesempatan yang agung ini marilah kita manfaatkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ketaqwaan kita kepada Allah. Sesungguhnya taqwa merupakan bekal yang paling baik untuk dipersiapkan dalam menjalani hidup kita di dunia terlebih-lebih di akhirat nanti. 

Jama’ah Jumat yang dirahmati Allah
Hujjatul Islam Imam Al Ghazali dalam suatu kesempatan berdiskusi dan bertanya jawab dengan murid-muridnya. Isi diskusi tersebut mengandung enam pesan yang sangat baik untuk dijadikan bahan renungan dan memiliki nilai-nilai yang sangat agung. Secara ringkas saya akan bahas keenam pesan Al Gazali yang sarat makna tersebut.
Pertama, menurut Al Ghazali yang paling dekat dengan manusia bukan orang tua, guru, kawan atau sahabat melainkan “MAUT” atau “MATI ”.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” (QS. Ali Imran:185).

Mati disebut dekat karena tidak ada yang tahu keberadaan-Nya melainkan Allah. Tidak seorang pun yang tahu kapan mati akan datang dan dimana dia akan menemui kita. Mungkin satu atau beberapa tahun lagi, bulan depan atau mungkin hari ini bahkan mungkin setelah kita pulang dari majelis ini. Itu semua dirahasiakan Allah. Karena itu, berhati-hatilah terhadapnya, persiapkan diri untuk menyambut kedatangannya.
kedua, Yang paling jauh dari kita di dunia ini bukanlah negara Cina, bulan, matahari dan bintang –bintang sebagaimana jawaban murid-muridnya tapi sesungguhnya "MASA LALU"lah yang paling jauh dari kita. Karena masa lalu tak akan pernah datang lagi. Walau dengan cara apapun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus memanfaatkan setiap waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya, menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan syari’at agama-Nya.
Ini tepat dengan sabda Rasulullah dalam sebuah hadits yang menganjurkan bahwa kehidupan kita hari ini harus jauh lebih baik dari kemaren, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Masa lalu atau waktu tidak akan datang berulang untuk kedua kali, sekali kita bertindak kesalahan kita tidak bisa merevisinya/memperbaikinya lagi. Paling banter kita hanya bisa bertobat dan berharap pengampunan. Tapi yang lalu sudah berlalu, kesempatan berbuat amal sudah hilang. Sebagian pepatah bilang waktu adalah sesuatu yang paling berharga. Uang, emas dan harta bisa dicari tapi waktu yang sudah berlalu tak mungkin hadir kembali.

Jama’ah Jum’ah yang berbahagia

Mati dan waktu adalah dua rahasia yang ada di genggaman-Nya. Kita sebagai hamba hanya bisa berharap dan berdo’a semoga Allah swt memberikan anugrah kepada kita agar mampu memanfaatkan waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian.
Pesan yang ketiga, bahwa yang paling besar di dunia ini menurut Al Ghazali bukanlah gunung, bumi dan matahari atau yang lainnya tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU"
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai. (QS.Al A'Raf 179).
Nafsu dikatakan besar karena sangat menentukan kehidupan manusia baik untuk di dunia maupun diakhirat nanti. Jika menginginkan kebahagiaan yang hakiki, maka kendalikanlah nafsu, Jika ingin celaka selamanya, maka turuti nafsu... pengendalian nafsu adalah kunci dalam hidup ini. Itulah pesan tersembunyi yang ingin disampaikan al-Ghazali bahwa nafsu adalah hal paling besar, hal yang paling menentukan....
keempat, menurut al-Ghazali yang paling berat di dunia ini bukanlah besi atau gajah tapi yang paling berat adalah "MEMEGANG AMANAH"  
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (QS. Al Ahzab: 72).

Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT memberikan amanah untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga kelak hampir dapat dipastikan akan banyak dari manusia masuk ke neraka untuk mendapatkan siksa yang sangat pedih karena ia tidak dapat memegang amanah yang diberikan kepadanya.


Jama’ah yang dimuliakan Allah

Kelima,
 kapas dan angin serta debu  sangat ringan tapi sesungguhnya yang paling ringan didunia ini adalah meninggalkan Sholat. Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan shalat, gara-gara bermain kita meninggalkan shalat. Kita harus ingat bahwa sholat adalah hal pertama yang ditanyakan Allah kepada manusia diakhirat nanti. Kita harus ingat bahwa shalat mengandung arti dialog atau pendekatan kepada Allah. Bagaimana kita ingin dikabulkan segala keinginan jika kita tidak pernah berdialog atau melakukan pendekatan kepada Allah?... Shalat adalah kewajiban terpenting di dunia ini. Namun anehnya, meski demikian shalat adalah hal termudah yang sering dilewatkan oleh orang-orang muslim? Ringan sekali melewatinya.
Keenam,
 yang paling tajam di dunia ini bukanlan pedang atau pisau tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA" Karena melalui lidah, Manusia selalu menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri bahkan dari jarak yang cukup jauh sekalipun.
Ingatlah sebuah hadits yang menerangkan:
المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده 
seorang muslim adalah orang bisa menjaga orang muslim lainnya dari lisannya dan tangannya.

Akhirnya, marilah kita sekalian merenungi kembali pesan-pesan Hujjatul Islam Imam Al Ghazali diatas. Jika ada waktu sering-seringlah merenung bahwa mati bisa saja akan segera menjemput kita, insyaallah diri kita akan termotifasi untuk mengendalikan nafsu, menjalankan sholat, menjaga lidah dan memegang amanah.

بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Tidak ada komentar: